Waspada DBD Saat Musim Hujan Tiba

Nyamuk Aedes Aegypti vector infeksi munculnya penyakit DBD akan menjadi lebih mudah berkembang biak di musim hujan dengan cuaca yang lembab

Seperti yang Sahabat Izza ketahui, saat ini kita sedang menghadapi cuaca yang tidak menentu, yaitu peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan. Kondisi cuaca tersebut tentunya menjadi rawan terhadap timbulnya suatu penyakit. Seperti salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi vector infeksi munculnya penyakit DBD akan menjadi lebih mudah berkembang biak di musim hujan dengan cuaca yang lembab. Penyakit DBD ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk dan bisa menyerang siapa saja dari berbagai usia, yang dapat berujung fatal bila tidak tertangani dengan cepat dan tepat.

Nyamuk demam berdarah memiliki siklus berbeda dari nyamuk biasa. Nyamuk ini biasanya aktif di pagi hari sampai sore hari yaitu sekitar pukul 09.00 sampai 15.00 WIB untuk menghisap darah manusia yang kemudian dapat menyebarkan virus demam berdarah tersebut. Sedangkan pada malam hari, nyamuk ini tidur. Kebiasaan dari nyamuk ini adalah  senang berada di genangan air bersih dan di daerah yang banyak pohon seperti di taman atau kebun. Genangan air pada pot bunga mungkin menjadi salah satu tempat yang disukai nyamuk.

Apa saja gejala DBD yang harus di waspadai?

  1. Demam tinggi hingga 40 derajat Celsius
  2. Sakit kepala
  3. Ruam
  4. Sakit di belakang mata
  5. Kelenjar bengak
  6. Nyeri otot, tulang atau sendi
  7. Mual dan muntah serta kelelahan
  8. Pada umumnya penderita DBD juga akan mengalami fase demam selama 2-7 hari.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari Penyakit DBD?

Menerapkan perilaku 3M Plus, yang diantaranya :

  1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
  2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
  3. Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.

Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk, seperti :

1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

Seperti yang kita ketahui kegiatan memberantas jentik nyamuk yaitu dengan cara 3M+, yakni Menguras, Menutup dan Mengubur, Mendaur ulang barang bekas. Selain itu ada satu cara tambahan  untuk mengendalikan populasi jentik nyamuk adalah dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk yang diantaranya seperti Ikan Cere, Ikan Guppy, Ikan Cupang, Ikan Nila Merah, Ikan Kepala Timah, Ikan Mas, dan lain-lain.  

2. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Selain menggunakan lotion nyamuk atau obat anti nyamuk, beberapa tanaman juga dapat berfungsi sebagai pengusir nyamuk, yang diantaranya seperti sereh, lavender, marigold, bawang putih, sage, catnip, dan lain-lain.

3. Tidur menggunakan kelambu

Kelambu menurut fungsinya adalah untuk melindungi kita dari serangan nyamuk atau serangga bahkan binatang kecil lain yang bisa menggangu ketenangan tidur. Dengan  begitu, penggunaan kelambu menjadi salah satu cara yang bias dilakukan agar terhindar dari gigitan nyamuk terutama nyamuk Aedes Aegypti.

4. Memasang kawat kasa di lubang ventilasi

Kawat nyamuk merupakan penutup dengan material kawat yang dipasangkan pada ventilasi atau bukaan, seperti pintu dan jendela sebagai pencegah nyamuk ataupun serangga lainnya masuk ke dalam rumah. Memiliki bentuk berlubang, kawat nyamuk tidak akan menghambat sirkulasi udara sehingga rumah akan tetap segar dan terbebas dari pengap.

5. Menggunakan repellent/ lotion anti nyamuk

Penggunaan lotion nyamuk juga dianggap efektif untuk menghindari terhadap gigitan nyamuk. Lotion nyamuk dapat dioleskan kembali sekitar 3-8 jam setelah pemakaian awal.

6. Tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai

Banyaknya pakaian yang tergantung menjadi salah satu tempat yang di senangi nyamuk untuk bersarang, apalagi jika tumpukan baju tersebut berada di tempat yang lembab dan gelap atau jarang terkena sinar matahari. Maka dari itu, sebaiknya kita dapat mengurangi pakaian-pakaian kotor yang menumpuk atau tergantung tersebut.

7. Memasang ovitrap/lavitrap/ mosquito trap

Ovitrap (perangkap telur) dan mosquito trap (perangkap nyamuk dewasa) merupakan perangkap nyamuk yang dibuat untuk memerangkap nyamuk Aedes dan non Aedes. Penggunaan perangkap ini memanfaatkan mekanisme secara alamiah sehingga lebih aman dan ramah lingkungan karena menggunakan atraktan dari bahan nabati dan mudah diaplikasikan. Penggunaan atraktan dari bahan nabati yang berupa air rendaman jerami, campuran gula merah dan ragi, campuran gula pasir dan ragi, dan ekstrak cabai.

8. Larvasidasi di tempat yang sulit dikuras/ ditutup

Larvasidasi adalah pemberantasan jentik dengan menaburkan bubuk larvasida, bila fogging dilakukan untuk memberantas nyamuk dewasa, maka larvasidasi bertujuan untuk memberantas jentik (larva) nyamuk terutama di tempat-tempat penampungan air yang tidak dapat dikuras atau dibersihkan, juga dianjurkan pada daerah yang sulit air.

Untuk itu Sahabat Izza, kita harus selalu waspada terhadap situasi atau kondisi yang memungkinkan timbulnya suatu penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) ini. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Ayo lindungi diri kita, keluarga dan orang-orang terdekat kita.

Info lebih lanjut: ⁣⁣⁣
🏥 Jl. Raya Ciselang, Kec. Kotabaru – Cikampek Utara⁣⁣⁣
☎️ (0264) 838 6830⁣⁣⁣
🌐 rsizza.co.id
⁣⁣⁣
____⁣⁣⁣
𝗥𝗦 𝗜𝗭𝗭𝗔 𝗖𝗜𝗞𝗔𝗠𝗣𝗘𝗞⁣⁣⁣
“𝘐𝘩𝘴𝘢𝘯 𝘉𝘦𝘳𝘪𝘬𝘩𝘵𝘪𝘢𝘳 𝘔𝘦𝘸𝘶𝘫𝘶𝘥𝘬𝘢𝘯 𝘒𝘦𝘴𝘦𝘩𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘥𝘢”⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
#RSIZZA⁣⁣⁣
#AmanDiIzza ⁣⁣⁣
#RumahSakitIzza 

Bagikan artikel ini:
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments